Indonesia merupakan salah satu negara yang dilewati oleh tiga lempeng tektonik sekaligus, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Hal ini menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara yang paling sering mengalami gempa bumi setelah Jepang. Hal ini menunjukkan dibutuhkannya struktur yang dirancang dengan spesifik untuk tahan terhadap beban gempa. Salah satu upaya dalam membangun bangunan yang tahan terhadap beban gempa adalah dengan memasang pengaku berupa bracing pada struktur bangunan untuk mereduksi simpangan yang dialami oleh struktur. Pada penelitian ini dilakukan pengujian terhadap pola retak dan regangan pada masing-masing 1 buah benda uji portal CBF dan portal MRF (Moment Resistant Frame) atau portal tanpa bracing sebagai pembanding. Hasil yang dapat disimpulkan bahwa portal CBF memiliki ketahanan terhadap beban lateral dibandingkan dengan portal MRF yaitu sebesar 1800 MPa dan 1100 MPa. Retak yang mengakibatkan keruntuhan pada portal CBF ditemukan pada daerah bracing dengan total retakan sebanyak 29 buah sedangkan pada portal MRF ditemukan sebanyak 14 retakan dengan total panjang retakan 362,797cm dan 326,781cm. Regangan baik pada baja tulangan maupun pada permukaan beton portal CBF menunjukkan nilai yang lebih besar dibandingkan portal MRF yaitu sebesar -0,000112mm dan -0,000028mm pada permukaan beton serta 0,001273mm dan 0,000786mm pada baja tulangan. Kata kunci: Bracing, Pengaku, Diagonal, Portal Beton Bertulang Sederhana, CBF, MRF, Pola Retak, Regangan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2014