Kebutuhan aspal minyak Indonesia 1,2 juta ton per tahun hanya terpenuhi 50% oleh PT. Pertamina (Bina Marga, 2020), sehingga sisanya diimpor. Indonesia memiliki aspal Buton di Sulawesi Tenggara yang perlu dimanfaatkan untuk mengurangi impor, meski harus dimurnikan dahulu. Penelitian menunjukkan bahwa pencampuran serat selulosa daun nanas, yang mengandung selulosa tinggi sekitar 69,5-71,5% (Hidayat, 2008), pada campuran lapis aus asbuton (AC-WC) meningkatkan karakteristik aspal Buton. Hasil terbaik diperoleh dengan kadar serat 0,29% dan panjang 1,2 cm, menghasilkan VIM 5,34 (peningkatan 13,48%), VMA 17,91 (peningkatan 3,45%), VFB 70,24 (penurunan 4,18%), stabilitas 1316,04 kg (penurunan 4,7%), kelelehan 3,9 (penurunan 18,75%), dan MQ 337,29 (peningkatan 14,25%). Penambahan serat daun nanas membuat campuran lebih lentur dan tahan retak, meski lebih porous, sehingga diperlukan kadar aspal tinggi untuk memenuhi persyaratan. Kata Kunci: AC-WC Asb, Asbuton, Serat Daun Nanas, Serat Selulosa
Copyrights © 2014