Pernikahan dini menjadi salah satu faktor risiko utama yang berkontribusi pada tingginya angka stunting di Indonesia. Stunting, yang merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak-anak akibat kekurangan gizi kronis, memiliki dampak jangka panjang yang serius terhadap kesehatan, perkembangan, dan produktivitas individu serta masyarakat secara keseluruhan. Hal ini jika dibiarkan terus menerus akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan. Pemerintah telah memiliki beberapa program terkait pencegahan perkawinan usia anak, namun belum meratanya sosialisasi yang didapatkan oleh seluruh masyarakat menyebabkan adanya kesenjangan dalam implementasinya. Pelayanan kesehatan dalam pencegahan perkawinan usia anak berupa pelayanan promotif dan preventif. Penelitian ini menggunakan metode riset dan pengembangan (R&D) sampai tahap pengembangan prototipe. Hasil penelitian berupa aplikasi BUHATI, dimana pengguna dapat mengakses informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi, pernikahan dini dan dapat berkonsultasi secara langsung dengan tenaga kesehatan. Aplikasi BUHATI memiliki target utama yaitu remaja. Penerapan aplikasi ini merupakan salah satu bentuk transformasi layanan kesehatan secara digital. Program aplikasi BUHATI ini sinergis dengan tujuan pembangunan berkelanjutan 2030.
Copyrights © 2024