ABSTRACT Background: Lime (Citrus aurantifolia) is one of the plants which have antimicrobial activity. Acid substance in lime juice is coagulant source. Citric acid in lime juice has the quality to prevent bacterial and fungal growth. Enterococcus faecalis is known as the most resistant species in oral cavity and commonly found in post-root canal treatment cases. E.faecalis was reported in 20 of 30 persistent infected endodontic teeth after root canal treatment. The aim of this study to assess lime (Citrus aurantifolia) juiceâs in vitro inhibition activity against Enterococcus faecalis. Purpose: This study used laboratory experimental method with postest only control group design using total random sampling; consisted of 6 treatments and 5 times repetition. Methods: Antibacterial activity test was performed using diffusion method. Data was analyzed using one way anova with confidence interval of 95% and the result presented that thereâs a significant difference between β5%, 50%, 75%, 100% lime juice treatment groups and 3% hydrogen peroxide treatment group. Result:Based on the result of post hoc LSD, the conclusion of this study was 100% lime juice has better inhibition activity than 25%, 50%, 75% lime juice and 3% hydrogen peroxide. Conclusion: There was a difference of antibacterial effectiveness between lime juice and 3% H2O2 on Enterococcus faecalis bacterial growth observed from their inhibition zones.  ABSTRAK Latar Belakang: Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) merupakan salah satu tanaman yang mempunyai aktivitas antimikroba. Kandungan asam pada air perasan jeruk nipis merupakan sumber koagulan. Senyawa asam sitrat dalam air perasan jeruk nipis mampu mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur. Enterococcus faecalis dikenal sebagai spesies yang paling resisten pada rongga mulut dan paling sering ditemukan pada kasus setelah perawatan saluran akar. E.faecalis ditemukan sebanyak 20 dari 30 kasus infeksi endodontik yang persisten pada gigi yang telah dilakukan perawatan saluran akar. Tujuan: Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui daya hambat air perasan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) terhadap pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis secara in vitro. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metoda eksperimental laboratorium; postest only control group design dengan rancangan acak lengkap menggunakan 6 perlakuan dan 5 kali pengulangan. Metode uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi. Analisis data menggunakan uji one way anova 95% menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara perlakuan air perasan jeruk nipis konsentrasi 25%, 50%, 75%, 100% dan perlakuan hidrogen peroksida 3%. Hasil: Pada hasil uji post hoc LSD diambil kesimpulan perlakuan air perasan jeruk nipis konsentrasi 100% memiliki efek daya hambat lebih baik dibandingkan  konsentrasi di bawahnya dan dibandingkan dengan perlakuan hidrogen peroksida 3%. Kesimpulan: Terdapat perbedaan efektivitas antibakteri dari air perasan jeruk nipis dan H2O2 3% terhadap pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis dilihat dari zona hambat.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2016