Dwelling Time dapat diartikan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh peti kemas untuk meninggalkan suatu Pelabuhan. Rata-rata Dwelling Time di Terminal Peti Kemas Semarang berada diatas 3 hari, ini menunjukan bahwa Dwelling Time belum sesuai dengan standar Peraturan Menteri Perhubungan No.117 Tahun 2015. Permasalahan pada Dwelling Time dapat terjadi dikarenakan beberapa faktor seperti fasilitas yang kurang memadai dan arus peti kemas yang meningkat setiap tahunnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis arus peti kemas ditahun mendatang, menganalisis kinerja dari fasilitas yang optimal untuk menurunkan Dwelling Time, dan mengetahui persentase penurunan Dwelling Time. Penelitian ini menggunakan 3 metode analisis, yaitu metode peramalan dengan menggunakan Trend Analysis untuk mengetahui jumlah arus peti kemas di masa mendatang, metode analisis antrian untuk mengetahui performa fasilitas dan Response Surface Method untuk optimasi. Hasil analisis penelitian menunjukan agar Dwelling Time dapat turun dibawah 3 hari pada CY-05 dengan menggunakan fasilitas yang optimal yaitu 3 CC dengan kinerja 29 box/jam, 22 HT dengan kinerja 4 box/jam, dan 12 ARTG dengan kinerja 20 box/jam.
Copyrights © 2024