Batuan sebagai bagian yang inheren terhadap struktur bangunan memiliki peran yang fundamental dalam perancangan konstruksi, baik pada bidang sipil maupun pertambangan. Kabupaten Gowa khususnya Kecamatan Pattalassang menjadi salah satu pusat penambangan batuan yang banyak didistribusikan ke beberapa wilayah sekitarnya. Parameter kekuatan selain dipengaruhi jenis batuan, juga dipengaruhi oleh tingkat pelapukan batuan. Ketidakseragaman pada pelapukan batuan membuat terjadinya variabilitas kekuatan batuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi derajat pelapukan pada batuan hasil penambangan di Kabupaten Gowa berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan laboratorium, menganalisis pengaruh derajat pelapukan terhadap kekuatan batuan menggunakan uji kuat tekan uniaksial, dan menganalisis kekuatan batuan menggunakan analisis regresi linear pada nilai kuat tekan uniaksial terhadap nilai pantul Schmidt Hammer berdasarkan derajat pelapukannya. Metode pengujian yang digunakan pada penelitian ini adalah menentukan derajat pelapukan menggunakan analisis XRD dan pengamatan mikroskopis, uji sifat fisik batuan, uji kuat tekan batuan menggunakan mesin UCS, pengujian nilai pantul Schmidt Hammer, dan analisis regresi linear korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 jenis derajat pelapukan yaitu derajat pelapukan II, derajat pelapukan III, derajat pelapukan IV, dan derajat pelapukan V. Pengaruh derajat pelapukan terhadap nilai kuat tekan uniaksial menunjukkan pengaruh yang kuat negatif (berbanding terbalik) dimana nilai kuat tekan uniaksial akan menurun seiring meningkatnya derajat pelapukan batuan. Hasil analisis regresi linear sederhana nilai kuat tekan uniaksial terhadap nilai pantul Schmidt Hammer berdasarkan derajat pelapukan adalah UCS = 1,1478 SCH + 39,464, dengan nilai koefisien determinasi (R2)adalah 0,9271, dan koefisien korelasi (R) adalah 0,9628.
Copyrights © 2024