Latar Belakang: Sekitar 30-50% karsinoma payudara positif terhadap virus Epstein-Barr (EBV). Studi melaporkan bahwa karsinoma payudara positif EBV cenderung lebih agresif. Infeksi EBV dapat dibuktikan salah satunya melalui pemeriksaan LMP1. Sejauh ini studi tentang infeksi EBV terhadap karakteristik klinikopatologis karsinoma payudara di negara-negara Asia termasuk Indonesia masih terbatas. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan ekspresi LMP1 dengan karakteristik klinikopatologis karsinoma payudara invasif.Metode: Penelitian cross-sectional menggunakan 64 sampel blok parafin dari pasien karsinoma payudara invasif di RSUP Dr. Kariadi periode Juni-September 2019. Ekspresi LMP1 dinilai dengan immunostaining. Data klinikopatologis berupa usia, ukuran tumor, grade, ekspresi ER, PR, HER2, Ki67, subtipe molekuler dan keterlibatan KGB aksila. Analisis menggunakan uji korelasi dan SPSS 17.Hasil: Dari 64 kasus karsinoma payudara invasif, sebagian besar berusia >50 tahun (59,4%), ukuran T2 (45,3%), grade 2 (70,3%), ekspresi ER positif (62,5%), ekspresi PR negatif (56,3%), ekspresi HER2 negatif (64,1%), indeks Ki67 > 20% (75%), subtipe molekuler Luminal B-like (HER2 negative) (31,3%) dan metastasis KGB N1 (35,9%). Ekspresi hanya berkorelasi dengan metastasis KGB (p=0.01), bermakna karsinoma payudara invasif dengan LMP1 positif menunjukkan semakin tinggi risiko keterlibatan KGB.Kesimpulan: Ekspresi LMP1 berkorelasi dengan tingkat metastasis KGB.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024