The number of housing residents who perform daily activities cause many travel patterns and characteristics of the trip. Means perangkutan has a very important role in order to increase the movement of the population. The purpose of this study was to determine the characteristics of traveling people living in the Mount Housing Sendangmulyo and to determine whether the population needs to be a means perangkutan have been met by the service provider perangkutan. This research uses descriptive research approach percent. Data collection techniques used were: observation, questionnaire and documentation of the number of respondents 307 persons. Respondent was productive age population (working age) and including the middle class. The results showed that respondents who use public transport are those who do not have their own vehicle. Respondents who have their own vehicles rather use it than using a more economical transport, easier and faster to their destination. Users of public transport services is quite difficult and time for the trip is longer because it must wait for transport about 10-15 minutes. Many of them also have to change transport because the destination does not pass route. This shows that the public transport services still do not meet the population needs to travelBanyaknya penduduk perumahan yang melakukan aktivitas  setiap hari menyebabkan banyaknya pola perjalanan dan karakteristik perjalanan. Sarana perangkutan mempunyai peran yang sangat penting demi memperlancar pergerakan penduduk. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik perjalanan penduduk yang tinggal di Perumahan Bukit Sendangmulyo dan untuk mengetahui apakah kebutuhan penduduk akan sarana perangkutan telah terpenuhi oleh pihak penyedia jasa perangkutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif prosentase. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: observasi, angket dan dokumentasi dengan jumlah responden 307 orang. Responden adalah penduduk yang berusia produktif (usia kerja) dan termasuk  golongan ekonomi menengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang menggunakan jasa angkutan umum adalah mereka yang tidak memiliki kendaraan sendiri. Responden yang memiliki kendaraan sendiri lebih memilih menggunakannya dari pada menggunakan angkutan dengan pertimbangan lebih ekonomis, lebih mudah dan lebih cepat sampai tempat tujuan. Pengguna jasa angkutan umum cukup kesulitan dan waktu untuk perjalanan menjadi lebih lama karena harus menunggu datangnya angkutan sekitar 10 - 15 menit. Banyak pula dari mereka yang harus berganti angkutan karena tempat yang dituju tidak dilewati trayek. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan angkutan umum masih belum memenuhi kebutuhan penduduk dalam melakukan perjalanan
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2015