Industri tekstil bagian dari sektor manufaktur di Indonesia yang mampu menyumbang devisa negara. Adanya potensi tersebut perlu adanya peningkatan hasil produksinya sehingga mampu bersaing dengan kompetitor yang ada. Minimalisasi produk cacat bisa menjadi solusi dalam menjaga kualitas produk tekstil. Akan tetapi, selama produksi berlangsung pasti ada kemungkinan terjadinya risiko produk tidak sesuai standard. Penilaian risiko dengan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) diperoleh 22 sub kategori risiko rendah, 5 sub risiko kategori risiko sedang, dan 2 sub risiko kategori risiko tinggi. Bentuk evaluasi risiko secara cepat dan segera hanya pada sub risiko kategori tinggi karena dapat mengganggu dari keseluruhan jalannya produksi.
Copyrights © 2023