Kesulitan finansial sebelum mengalami kebangkrutan ataupun likuidasi. Dimana hal tersebut sangat berpengaruh terhahadap perkembangan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh intangible assets, sales growth, arus kas operasi terhadap financial distress. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan-perusahaan pada sektor properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2020 hingga tahun 2022. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 17 perusahaan sektor properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2020 hingga tahun 2022 dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan dari setiap perusahaan yang telah dijadikan sampel penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Intangible Assets (X1) sebagai variabel bebas pertama, Sales Growth (X2) sebagai variabel bebas kedua, dan Arus Kas Operasi (X3) sebagai variabel bebas ketiga serta Financial Distess (Y) sebagai variabel terikat. Metode regresi data panel digunakan sebagai metodologi penelitian pada penelitian ini. Analisa hasil penelitian menggunakan bantuan perangkat lunak EViews 12 Student Version Lite. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan intangible assets, sales growth dan arus kas operasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap financial distress. Namun secara parsial variabel intangible assets tidak berpengaruh terhadap financial distress. Sedangkan sales growth dan arus kas operasi berpengaruh terhadap financial distress. Kata Kunci: Intangible Assets; Sales Growth; Arus Kas Operasi; Financial Distress
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024