Latar Belakang: Bakteri Salmonella typhi menyebabkan demam tifoid, penyakit menular yang sebagian besar menyerang saluran pencernaan, Demam tifoid yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi paling baik diobati dengan antibiotic. Tujuan: evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien demam thypoid engan metode gyssens di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum kota Tangerang Selatan. Metode: Penelitian ini menggulnakan pendekatan penelitian observasional deskriptif non-eksperimental. Pengambilan data di lakukan secara retrospektif dengan analisis tingkat rasionalitas. Pengambilan data didapatkan dari data rekam medis dan resep pasien yang terdiagnosa demam thypoid. Hasil: Rasionalitas penggunaan antibiotik dianalisis dengan menggunakan metode Gyssens di mana Pemberian obat antibiotik yang sering di berikan yaitu cefixime dan ceftriaxone dengan golongan antibiotik cephalosporin generasi ketiga sebanyak 21 pasien dan mendapatkan persentase sebesar 25%, sedangkan rasionalitas penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid yang menjalani rawat inap di RSU kota Tangerang selatan dari 84 rekam medis pasien, terdapat 75% penggunaan antibiotik rasional di kategori 0 dan terdapat 25% yang tidak rasional termasuk pada kategori IVA (ada alternatif lebih efektif). Kesimpulan: Mayoritas pasien demam tifoid di RSU Kota Tangerang Selatan menerima antibiotik yang rasional. Namun, masih terdapat 25% pasien yang menerima antibiotik tidak rasional yang dapat meningkatkan risiko resistensi antibiotik sehingga perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan penggunaan antibiotik yang rasional, seperti edukasi kepada tenaga medis dan pasien.
Copyrights © 2024