Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi perbedaan dan mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa dengan menganalisis data kuantitatif dan kualitatif dalam konteks gaya belajar David Kolb menggunakan metode pembelajaran dosen. Pendekatan dalam penelitian ini adalah mixed research jenis sequential explanatory. Populasi dalam penelitian ini seluruh mahasiswa pendidikan matematika semester 3 sebanyak 81 mahasiswa. Sampel dipilih melalui teknik puposive random sampling (program kelas reguler dan kelas nonreguler). Data kuantitatif melalui hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis dan angket gaya belajar mahasiswa yang diadaptasi dari KLS. Analisis data kuantitatif menggunakan uji ANOVA dua jalur. Sedangkan penelitian kualitatif menggunakan desain deskriptif kualitatif. Data kualitatif diperoleh hasil observasi, wawancara dan catatan lapangan. Temuan meliputi: 1) adanya perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara mahasiswa program kelas reguler dan nonregular, 2) perbedaan signifikan dalam kemampuan pemecahan masalah matematis antara mahasiswa dengan gaya belajar berdasarkan David Kolb, dan 3) interaksi antara program kelas (unggulan dan reguler) dan gaya belajar berdasarkan David Kolb terkait kemampuan pemecahan masalah matematis di Universitas La Tansa Mashiro. Gaya belajar accommodator/akomodasi cenderung efektif dengan metode pemecahan masalah, sementara converger/penemu lebih sesuai dengan metode prosedural dan diskusi. Problem-Based Learning dianggap metode efektif, di mana masalah dunia nyata digunakan sebagai konteks untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan pemikiran kritis mahasiswa serta memperoleh pengetahuan esensial
Copyrights © 2024