Abstract. Coal is a sedimentary rock produced from peat and rock formation processes in swamp basins. Indonesia has a coal-producing State-Owned Enterprise (BUMN), namely PT XYZ Tbk, which is located in Tanjung Enim, South Sumatra. In general, coal will experience a decrease in quality due to self-burning and long storage times (livestock). Spontaneous combustion is a self-combustion process without any external heat source due to an exothermic oxidation response, which causes an increase in temperature. Spontaneous combustion that occurs in coal causes the coal to be separated from stockpiles and cannot be sold; if this continues continuously, it will result in losses for the company. Research results are divided into research observations and research measurements. Based on these results, this research reveals that several factors, such as embankment temperature, environmental temperature, wind direction, wind speed, trenching system, demolition system, and embankment system, influence the causes of spontaneous combustion at PT XYZ Tanjung Enim. Spontaneous combustion can be prevented through LIFO management in the demolition system, controlling the stockpile height, trenching system, and compacting the stockpile. Meanwhile, preventing spontaneous combustion can be done through LIFO management in the demolition system, controlling the stockpile height, trenching system, and compacting the stockpile. Abstrak. Batubara merupakan jenis batuan sedimen yang dihasilkan dari proses penggambutan dan pembatubaraan dalam cekungan di rawa-rawa. Indonesia memiliki perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) penghasil batubara yaitu PT XYZ Tbk yang terletak di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Pada umumnya, batubara akan mengalami penurunan kualitas yang disebabkan oleh terjadinya swabakar akibat waktu penyimpanan yang lama. Swabakar (Spontaneous combustion) adalah proses pembakaran tanpa adanya sumber panas dari luar dikarenakan respon oksidasi eksotermis yang menyebabkan peningkatan temperatur. Swabakar yang terjadi pada batubara menyebabkan batubara tersebut harus dipisahkan dari timbunan dan tidak dapat dijual, apabila hal ini berlangsung secara terus menerus akan mengakibatkan kerugian pada perusahaan. Hasil penelitian dibagi menjadi pengamatan penelitian dan pengukuran penelitian. Berdasarkan hasil tersebut penelitian ini mengungkapkan bahwa penyebab terjadinya swabakar di PT XYZ Tanjung Enim dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti temperatur timbunan, temperatur lingkungan, arah angin, kecepatan angin, sistem paritan, sistem pembongkaran, dan sistem penimbunan. Sementara itu, untuk mencegah swabakar maka dapat dilakukan melalui manajemen LIFO pada sistem pembongkaran, melakukan kontrol pada ketinggian stockpile, sistem paritan, dan juga dilakukannya pemadatan pada stockpile.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024