Ulkus kaki diabetikum merupakan salah satu komplikasi serius pada penderita diabetes melitus. Komplikasi ini disebabkan oleh banyak faktor yaitu tidak efektifnya perawatan luka, kontrol infeksi yang buruk, gangguan vaskularisasi, penuaan, nutrisi yang tidak adekuat, penyakit penyerta, perilaku merokok, pengobatan tidak teratur, dan gangguan psikologis. Gangguan psikologi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka dan sering dialami oleh penderita diabetes yaitu salah satunya adalah stress. Mengetahui hubungan antara keparahan ulkus kaki diabetik dengan tingkat distress. Penelitian ini menggunakan metode penelitian cross sectional study. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah accidental sampling dengan jumlah sampel 40 pasien dengan ulkus kaku diabetik di klinik speasialis perawatan luka Pontianak. sebagian besar responden rata-rata usia adalah 56,7 tahun, berjenis kelamin perempuan yaitu 27 responden (67%) dan pendidikan SMA sejumlah 18 responden (45%). Rata-rata pasien menderita DM 10,4 tahun, dan sebagian besar tidak mengalami gangguan neuropati yaitu sejumlah 28 responden (70%). Karakteristik luka berada pada kedalaman subcutaneous/dermis to fatty tissue 20 (50%), tidak ada maserasi 25 (62,5%), tidak ada infeksi (12 (30%), luas luka mayoritas 4 cm2< ≤9 cm2 yaitu 10 (25%), dasar luka tampak White, yellow, and/or grey necrotic tissue 20 (50%), tepian luka tidak ada tampilan khusus 20 (50%), dan tidak ada tunneling atau undermining (37 (92,5%). luka yang dialami pasien pada kategori Buruk 26 (65,0 %), mayoritas pasien mengalami distress pada skala sedang yaitu 25 (62,5%). Uji statistik memperlihatkan nilai Pearson Chi Square = 0,026, jika dibandingkan dengan α = 0,05 maka ρ value < 0,05. Ada hubungan antara tingkat keparahan luka dengan distress pada pasien ulkus kaki diabetik.
Copyrights © 2024