Di-era globalisasi saat ini, kebutuhan bahan bakar fosil semakin meningkat, akan tetapi ketersediaannya menipis. Hal itu menyebabkan pemerintah mendorong konversi kendaraan bermotor menjadi listrik, tidak menutup kemung-kinan pada armada kapal penangkap ikan. Selain itu, terdapat permasalahan overfishing yang terjadi di Selat Madura, se-hingga menyebabkan konflik antar nelayan karena keterbatas-an ikan yang menjadi mata pencaharian utama bagi masyara-kat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dibutuhkan perencanaan kapal ikan yang ramah lingkungan, di samping itu juga dapat mengatasi konflik yang terjadi antara nelayan yang ada di Selat Madura. Perencanaan kapal ikan elektris murni jenis gillnet dapat digunakan oleh nelayan. Selain ramah ling-kungan karena tidak menghasilkan emisi gas karbon dioksida, kapal gillnet ini juga dirancang tidak dengan jarak yang terbatas yaitu kurang dari atau sama dengan 4 mil sehingga dapat membatasi nelayan agar tidak terjadi overfishing. Penelitian ini menggunakan kapal tradisional dengan panjang LOA sebesar 10,602 meter dengan kecepatan yang telah disesuaikan yaitu 6,125 knot. Kapal gillnet ini dioperasikan berdasarkan 2 pola operasional yang berbeda. Pola operasional pertama menempuh jarak 11,79 kilometer dengan 3 kali trip dengan salah satu tripnya melakukan pengisian daya di bagan, dan pola operasional kedua menempuh jarak 9,96 kilometer dengan melakukan 2 kali trip tanpa melakukan pengisian daya di bagan karena telah menggunakan panel surya sebanyak 4 keping berkapasitas 100 WP untuk mengisi daya baterai. Baterai yang dipilih pada kedua pola operasional kapal gillnet memiliki kapasitas 80 AH dengan voltase sebesar 48 volt.
Copyrights © 2023