Kelapa sawit adalah tanaman penting dan berharga di Indonesia. Manajemen yang baik harus dilakukan untuk untuk mendapatkan produksi kelapa sawit yang tinggi. Manajemen pemupukan yang dilaksanakan saat ini ditantang untuk meningkatkan keefektifan dan keefisienannya. Pengelolaan pupuk yang efisien dimulai dengan diagnosis unsur hara yang benar. Dua dari sekian banyak metode diagnosis hara adalah metode Deviation from optimum percentage (DOP) dan Diagnosis and Recommendation Integrated System (DRIS). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder, hasil analisis kadar hara, dan produksi dari beberapa kebun di Kalimantan. Penelitian terdiri dari berbagai tahapan yaitu pengumpulan data, peneraan produktivitas, penentuan norm, diagnosis hara, dan pengolahan data. Metode DOP dan DRIS menghasilkan nilai norm nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, dan magnesium masing-masing sebesar 2,63, 0,16, 1,01, 0,79, dan 0,29. Ca memiliki indeks hara paling negatif 61% dengan DOP dan 58% dengan DRIS. Sedangkan Mg memiliki indeks hara positif tertinggi, yaitu 55% dengan DOP dan 61% dengan DRIS, yang menunjukkan hal tersebut dari seluruh data. Ca merupakan unsur hara yang paling banyak pada kondisi kekurangan, sedangkan Mg paling banyak pada kondisi berlebih. DOP dan DRIS menunjukkan hasil diagnosis yang rata-rata urutan kebutuhan hara dan tanda sama.
Copyrights © 2024