Indonesia sebagai negara agraris menghadapi tantangan dalam budidaya jagung karena produksinya masih di bawah target. Faktor-faktor seperti perubahan iklim, kekurangan sarana produksi, dan rendahnya kemampuan sertifikasi benih unggul mempengaruhi produktivitas jagung. Luas lahan pertanian yang berkurang karena alih fungsi lahan dan dampak cuaca ekstrem dari fenomena el nino dan la nina juga mengurangi ketersediaan air dan meningkatkan risiko hama dan penyakit. Kebijakan pemerintah saat ini mencakup upaya importasi untuk memenuhi kebutuhan jagung. Pengembangan budidaya jagung berkelanjutan diperlukan peningkatan manajemen budidaya melalui Good Agricultural Practice (GAP), subsidi yang lebih tepat sasaran, dan pengembangan varietas unggul. Penguatan sistem peringatan dini cuaca dan pendidikan serta sosialisasi bagi petani juga krusial untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas jagung nasional.
Copyrights © 2024