Salah satu upaya pembangunan di bidang kesehatan adalah peningkatan kualitas pelayanan kefarmasian. Salah satu bentuk pelayanan kefarmasian dirumah sakit adalah pengkajian dan pelayanan resep dan meliputi sarana prasarana instalasi farmasi, komunikasi informasi dan edukasi (KIE), kecepatan pelayanan obat, serta keramahan petugas instalasi farmasi dan sebagai faktor untuk mengevaluasi kepuasan pasien. Salah satu model yang banyak dipakai untuk mengukur kepuasan pelanggan adalah model SERVQUAL (Service Quality) dengan cara membuat survei penilaian kepuasan pelanggan secara komprehensif bagi pelayanan dibidang barang dan jasa yang mengutamakan aspek pelayanan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian Cross sectional. Tingkat kepuasan pasien dengan rata-rata presentase interpretasi skor terbesar 73%. Kemudian diikuti dari setiap dimensi yaitu Daya Tanggap (Responsiveness) sebesar 70%, Jaminan (Assurance) sebesar 82%, Empati (Emphaty) sebesar 70%, Kehandalan (Reliability) sebesar 68% dan Wujud Nyata (Tangibles) sebesar 73%. Berdasarkan disposisi direksi No.0168/PMSR/03/2015 nilai 90 menjadi cut off point tingkat kepuasan. Maka rata-rata tingkat kepuasan pasien tidak puas.
Copyrights © 2023