Bulungihit merupakan desa penghasil beras yang terkenal hingga awal tahun 1990-an. Meskipun sangat dilarang, sebagian dari lahan persawahan tersebut dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit sejak akhir tahun 1980-an. Kini Bulungihit merupakan desa dengan perkebunan rakyat kelapa sawit terluas yaitu 2.266 Ha atau 18% dari total luas lahan tanaman perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Marbau, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Provinsi Sumatera Utara. Kelapa sawit merupakan komoditas ekspor yang harganya dikendalikan oleh dinamika politik dan ekonomi global. Petani kelapa sawit tidak bisa mengendalikan harga dan hanya bisa pasrah dengan fluktuasi harga di pasar. Dapat disimpulkan bahwa petani kelapa sawit sebenarnya berada dalam kondisi ekonomi yang rentan. Masyarakat kelompok rentan di Desa Bulungihit yang terdiri dari penduduk lansia dan kelompok perempuan memanfaatkan limbah pelepah kelapa sawit sebagai penghasilan tambahan. Namun, masyarakat dihadapkan dengan permasalahan pada proses meraut lidi secara manual dan rendahnya harga penjualan lidi karena adanya distribusi rantai niaga oleh tengkulak. Untuk itu program pengabdian kepada masyarakat ini datang dengan tujuan untuk memberikan hibah ipteks berupa 2 (dua) buah alat/mesin penyerut lidi dan pembinaan kepada masyarakat melalui demonstrasi alat dan seminar pemasaran digital dengan tujuan penguatan ekonomi masyarakat. Adapun luaran yang dicapai dari kegiatan ini adalah adalah: 1) Terberdayanya kelompok usaha mandiri pengrajin lidi kelapa sawit; 2) Publikasi media massa; dan 3) Publikasi video kegiatan.
Copyrights © 2024