Semakin banyak perusahaan yang mengangkat wacana keberlanjutan, tetapi hanya sedikit yang memahami bagaimana Sustainability Control Systems (SCS) mendukung keberlanjutan dalam perusahaan. Faktanya, peran SCS sangat penting dalam membantu perusahaan menghadapi tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan lebih efektif. Penelitian ini bertujuan untuk menggali sejauh mana implementasi faktor penentu dan hambatan dalam mengintegrasikan keberlanjutan melalui Sistem Pengendalian Keberlanjutan pada perusahaan manufaktur di Indonesia. Dengan memahami faktor-faktor yang memengaruhi integrasi keberlanjutan, penelitian ini berkontribusi pada pemahaman lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan dapat mengadopsi praktik berkelanjutan dalam operasional mereka. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Data dianalisis menggunakan analisis konten kualitatif terhadap annual report dan sustainability report, dengan fokus pada indikator implementasi Sustainability Control Systems secara intensif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang telah mengimplementasikan indikator Sustainability Control Systems (SCS) jika dilihat dari Annual Report yaitu sebesar 1,23%, dan dari Sustainability Report sebesar 14,81%. Data ini mengindikasikan bahwa perusahaan manufaktur di Indonesia masih memiliki kesadaran yang kurang terhadap isu keberlanjutan. Dalam hal ini, peran pemerintah dan partisipasi masyarakat sangat penting untuk memperkuat pemahaman mengenai faktor-faktor yang memengaruhi pengembangan kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuan keberlanjutan. Temuan ini memberikan bukti empiris baru bahwa dalam penelitian ini fokus peneliti bukan hanya pada kerangka atau indikator SCS, melainkan lebih mengeksplorasi sejauh mana implementasi indikator SCS pada perusahaan manufaktur di Indonesia.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024