Salah satu faktor utama penyebab stunting adalah kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pencegahan stunting. Hal ini terutama terlihat pada pasangan usia subur, yang merupakan kelompok kunci dalam pencegahan stunting. Pengetahuan tentang pola makan sehat, pemberian ASI eksklusif, dan pentingnya kontrol kehamilan dan imunisasi anak juga masih rendah di kalangan pasangan usia subur. Berbekal dengan pengetahuan ini, diharapkan pasangan usia subur dapat menerapkan secara langsung pada anak yang dilahirkan dan bisa berdampak pada menurunnya kejadian stunting. Kegiatan pengabdian ini bertujuan: 1) Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pasangan usia subur tentang pencegahan stunting di Desa Oringbele; 2) Mendorong pasangan usia subur untuk menerapkan perilaku hidup sehat dalam persiapan kehamilan, dan pengasuhan anak; 3) Mendukung upaya pemerintah untuk menurunkan angka stunting di Indonesia. Kegiatan pengabdian ini menggunakan metode penyuluhan dan ceramah serta menggunakan media slide power point yang berisi penjelasan mengenai definisi stunting dan penyebabnya. Dampak negatif stunting pada kesehatan dan perkembangan anak, faktor risiko stunting, persiapan pra-kehamilan yang sehat, pemenuhan gizi seimbang selama kehamilan, perilaku hidup sehat dan sanitasi yang baik, menerapkan pola hidup sehat dan gizi seimbang, dan leaflet agar peserta sasaranĀ lebih memahami pesan yang disampaikan dalam sosialisasi. Kegiatan penyuluhan dilakukan kepada 15 orang pasangan usia subur, yang mana program ini dilaksanakan di Desa Oringbele, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur selama dua bulan dari bulan April 2024 hingga Mei 2024. Kegiatan pengabdian ini melibatkan mahasiswa FISIP Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, pasangan usia subur (PUS), kader kesehatan desa, dan tenaga kesehatan di Desa Oringbele. Penilaian tingkat pengetahuan pencegahan stunting pada pasangan usia subur dilakukan sebelum dan sesudah penyuluhan dilakukan Focus Discussion Group (FGD) dengan cara berdiskusi mendalam dan mengecek pemahaman PUS tentang stunting. Setelah penyuluhan dilakukan FGD kembali dan mengecek pemahaman PUS atas materi yang disampaikan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan terkait materi stunting. Dari hasil pengabdian kepada masyarakat ini didapatkan bahwa masyarakat khususnya PUS terdapat peningkatan persepsi pengetahuan yang signifikan pada semua dimensi pertanyaan baik itu defenisi stunting, gejala-gejala stunting, penyebab stunting, bahaya stunting, dan upaya pencegahan stunting. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan penyuluhan pencegahan stunting bagi pasangan usia subur di Desa Oringbele telah terlaksana dengan baik yang tercover dari perbaikan persepsi pengetahuan tentang stunting tercapai. Dapat juga dikatakan bahwa kegiatan ini telah membuat pasangan usia subur lebih paham akan hal yang dilakukan dalam perilaku kehidupan sehari-hari dengan mengonsumsi makanan bergiziĀ agar kejadian stunting dapat dicegah sejak awal.
Copyrights © 2024