Masa remaja merupakan masa transisi menuju dewasa. Terjadi peningkatan pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, membutuhkan asupan gizi yang optimal. Kekurangan atau kelebihan asupan gizi dapat menyebabkan gangguan gizi. Prevalensi remaja putri di Indonesia yang mengalami berat badan kurus mencapai 5,4%, pendek atau stunting 24,9%, dan mengalami obesitas mencapai 16%. Pada remaja putri terdapat risiko mengalami anemia. Kasus anemia pada anak remaja tercatat mencapai 39,8 % pada tahun 2019. Skrining status gizi dan anemia pada remaja diperlukan agar masalah gizi dan anemia dapat ditatalaksanai. Pengabdian ini bertujuan untuk mengetahui status gizi dan kadar hemoglobin pada remaja putri di MTsN 1 Palembang. Kegiatan dimulai dengan penyuluhan, dilanjutkan dengan pengukuran tinggi badan dan berat badan. Pengambilan data kadar Hb dilakukan dengan metode Point of Care Testing (POCT). Pemeriksaan dilakukan kepada 148 subjek. Status gizi terbanyak terdapat pada kelompok gizi baik sebanyak 82 subjek (55,4%). Sebagian besar remaja mengalami anemia, yaitu sebanyak 82 subjek (55%). Kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan peserta kegiatan, dan hasil skrining dilaporkan ke Puskesmas untuk ditindaklanjuti.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024