Penelitian ini bertujuan untuk analisis perancangan kebijakan persediaan material polysulfide sealant di PT Dirgantara Indonesia (Persero) menggunakan metode Interpretive Structural Modeling (ISM). Masalah utama yang dihadapi perusahaan adalah ketidaksesuaian antara target dan stok aktual yang menyebabkan peningkatan biaya penyimpanan dan risiko kadaluwarsa material. Penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan persediaan, termasuk material kadaluwarsa, komunikasi antar divisi, sistem pemantau persediaan, tingkat persediaan dan pola pemesanan, serta permintaan. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan pegawai divisi material planner. Hasil analisis ISM menunjukkan struktur hubungan antar faktor yang membantu dalam perancangan kebijakan persediaan yang lebih efisien. Implementasi ISM diharapkan dapat meningkatkan efisiensi manajemen persediaan dan mengurangi biaya operasional.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024