<![CDATA[Gangguan perilaku merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami gangguan berupa perubahan dalam hal tingkah laku maupun emosi, yang cenderung dialami oleh usia anak-anak. Pada dasarnya, untuk mengetahui permasalahan perilaku yang dimiliki anak, orang tua dapat melakukannya dengan bantuan seorang pakar atau ahli yang sering disebut sebagai psikolog. Oleh sebab itu, dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, dilakukan penelitian ini dengan tujuan untuk menghasilkan sebuah sistem yang mampu melakukan diagnosis terhadap gangguan perilaku pada anak. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk memeroleh perbandingan hasil diagnosis apabila tidak digunakan nilai preferensi pakar dan apabila menggunakan nilai preferensi pakar dalam melakukan diagnosis. Sistem dibuat dengan mengimplementasikan basis pengetahuan dan dengan menggunakan metode teorema bayes sebagai teknik penelusuran dalam menemukan hasil diagnosis gangguan perilaku berdasarkan gejala yang dialami oleh anak. Pada penelitian ini, digunakan 5 jenis gangguan perilaku dan 20 gejala, serta 5 pengetahuan yang terdapat pada basis pengetahuan. Pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan metode pengujian black box dan pengujian validitas. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem yang dibangun dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya error. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem diagnosis gangguan perilaku pada anak dengan mengimplementasikan basis pengetahuan dan menggunakan metode teorema bayes berhasil dibangun dalam penelitian ini. Selain itu, juga dapat disimpulkan bahwa proses diagnosis yang dilakukan tanpa menggunakan nilai preferensi pakar dan dengan menggunakan nilai preferensi pakar dapat digunakan dalam mendiagnosis gangguan perilaku pada anak. Hal tersebut dikarenakan kedua proses diagnosis memeroleh hasil berupa gangguan perilaku yang sama.]]>
Copyrights © 2024
