Latar Belakang : Stunting, atau yang dikenal dengan keadaan keterlambatan pertumbuhan pada anak, dapat terjadi pada anak di bawah usia lima tahun. Dalam kasus stunting, anak memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari anak-anak sebaya pada rentang usia yang sama. Keterlambatan pertumbuhan ini merupakan hasil dari pola makan yang tidak seimbang, kurang gizi, dan akses terbatas terhadap pelayanan kesehatan. Tujuan : Melihat hubungan tingkat pendidikan dan sosial ekonomi dengan riwayat pemberian makanan tambahan terhadap kejadian stunting. Metode : Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan ini meliputi penyampaian materi stunting, faktor penyebab stunting,dampak buruk yang ditimbulkan akibat stunting, jenis makanan pencegah stunting dan inovasi kacang merah yang diolah sebagai biskuit untuk mencegah stunting. Hasil : Hasil penyuluhan yang sudah dilakukan di Desa Jatilawang, diketahui hasil post test yaitu 80% terdapat peningkatan pengetahuan mengenai materi yang telah disampaikan. Hal ini dapat dikatakan bahwa penyebarluasan pengetahuan dan edukasi masyarakat dengan metode penyuluhan cukup efektif untuk peningkatan pengetahuan peserta penyuluhan. Kesimpulan : Adanya hubungan tingkat pendidikan dan sosial ekonomi dengan riwayat pemberian makanan tambahan terhadap kejadian stunting.
Copyrights © 2023