<![CDATA[Upaya mengurangi konflik dan meningkatkan kerukunan umat beragama di tengah masyarakat multikultural seperti Kota Cilegon memerlukan pengaktualisasian nilai-nilai Islam Rahmatan Lil'alamin. Nilai-nilai ini mengajarkan umat Islam untuk bersikap adil, toleran, dan hidup berdampingan dengan harmonis bersama penganut agama lain. Pendekatan ini penting untuk menciptakan suasana damai dan saling menghormati, serta untuk menghindari potensi konflik yang dapat timbul akibat perbedaan keyakinan. Pada tahun 2023, kota Cilegon, yang terkenal dengan industri bajanya, dianggap sebagai kota paling intoleran di Indonesia. Kota Cilegon dinilai sebagai kota intoleran dengan nilai 3.227 poin dari skala 1–7, menurut survei Setara Institut. Problematika yang muncul di Kota Cilegon awalnya di picu oleh perselisihan antar umat beragama antara penganut agama mayoritas dan minoritas. Dimana agama minoritas ingin memenuhi hak dasarnya sebagai warga untuk mendirikan rumah ibadah. Namun sisi lain masyarakat Kota Cilegon yang memeluk agama mayoritas melakukan aksi penolakan sehingga terjadinya perdebatan dan menjadi issu liar di medi nasional. Tujuan penelitian adalah untuk menjelaskan konsep Aktualisasi nilai-nilai rahmatan Lilalamin sebagai ikhtiyar resolusi konflik ditengah menguatnya problematika keberagamaan di tengah masyarakat multikultural Kota Cilegon. Adapun metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan kajian literatur dengan mengumpulkan data melalui obeservasi dan data-data literasi. Temuan hasil penelitian adanya aksi protes dan penolakan terhadap pendirian rumah ibadat non-muslim di Kota Cilegon menunjukkan masih kuatnya prasangka di kalangan penduduk muslim Cilegon mengenai rumah ibadat yang dapat dijadikan sarana menyebarkan agama kepada penduduk sekitar.Oleh karenanya Sebagai salah satu alternatif resolusi konflik dan menjaga kerukunan beragama maka di kota cilegon perlu pengaktualisasian nilai-nilai Islam rahmatan lilalamin yang berpedoman pada tiga aspek (1) memiliki ilmu pengetahuan tentang teknologi dan sain (2) tidak emosi dalam beragama;dan (3) hati-hati dalam setiap ucapan, perbuatan dan tindakan]]>
Copyrights © 2024
