<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh dewan komisaris, dewan direksi, komite audit, green accounting dan environmental management system terhadap tingkat profitabilitas. Profitabilitas pada penelitian ini menggunakan proksi return on asset dan Tobin’s Q. Populasi yang digunakan adalah perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif. Data bersumber berdasarkan data sekunder yaitu annual report dan laporan keberlanjutan yang diterbitkan dari masing-masing perusahaan. Sampel penelitian dipilih menggunakan teknik purposive sampling sehingga didapatkan total 33 perusahaan pertambangan dengan total pengamatan yaitu 165 data observasi selama 5 tahun. Sebanyak 80 data outlier dikeluarkan dari analisis sehingga diperoleh sebanyak 80 data observasi. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis linier berganda dengan bantuan program StataMP 17. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap profitabilitas yang diukur dengan ROA. Sebaliknya dewan komisaris berpengaruh negatif terhadap profitabilitas yang diukur dengan Tobins’Q. Dewan direksi tidak berpengaruh terhadap profitabilitas yang diukur dengan ROA dan Tobin’s Q. Komite audit berpengaruh negatif terhadap profitabilitas yang diukur dengan ROA. Sebaliknya komite audit tidak berpengaruh terhadap profitabilitas yang diukur dengan Tobins’Q. Green accounting tidak berpengaruh terhadap profitabilitas yang diukur dengan ROA. Sebaliknya green accounting berpengaruh negatif terhadap profitabilitas yang diukur dengan Tobins’Q. EMS tidak berpengaruh terhadap profitabilitas yang diukur dengan ROA maupun dengan Tobins’Q.]]>
Copyrights © 2024
