Abstrak: Pertanian lahan kering sering menghadapi kendala terutama masalah kurangnya ketersediaan air. Hal tersebut dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan, menurunnya produksi, kegagalan panen, hingga kematian bagi tanaman. Salah satu strategi dalam meningkatkan ketersediaan air di dalam tanah yaitu dengan cara menambahkan bahan organik ke dalam tanah. Keberadaan bahan organik di dalam tanah dapat memperbaiki kemampuan tanah dalam menyimpan air, sehingga dapat mendukung produktivitas tanaman. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penambahan dosis bahan organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai pada kondisi stres air, mengetahui dosis kandungan bahan organik yang memberikan pertumbuhan dan hasil terbaik, dan mengetahui hubungan regresi korelasi antara C-organik, N-tersedia, dan P-tersedia tanah dengan hasil tanaman cabai. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimental, dengan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 8 perlakuan sebagai berikut: P0= 6 kg tanah, P1= 6 kg tanah + 1% pupuk kandang sapi (60 gr), P2= 6 kg tanah + 2% pupuk kandang sapi (120 gr), P3= 6 kg tanah + 3% pupuk kandang sapi (180 gr), P4= 6 kg tanah + 4% pupuk kandang sapi (240 gr), P5= 6 kg tanah + 5% pupuk kandang sapi (300 gr), P6= 6 kg tanah + 6% pupuk kandang sapi (360 gr), P7= 6 kg tanah + 7% pupuk kandang sapi (420 gr). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 24 unit percobaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan pupuk kandang memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai pada kondisi stres air. Penambahan pupuk kandang sapi sebanyak 4% menghasilkan kondisi ketersediaan air dan unsur hara yang optimal, memicu pertumbuhan dan hasil tanaman cabai terbaik. Hasil regresi korelasi antara C-organik, N-tersedia, dan P-tersedia dengan hasil tanaman cabai memberikan pengaruh sebesar 21%-89% dan keeratan hubungan 0,46-0,95.
Copyrights © 2024