Kebakaran hutan dan lahan yang terus meningkat di Indonesia, terutama di Pulau Kalimantan dan Sumatra, adalah masalah besar. Pada bulan Juli 2023, luas karhutla di Provinsi Kalimantan Barat meningkat sebesar 6.682 ha, yang dipengaruhi oleh penurunan curah hujan dan peningkatan risiko kekeringan. Dalam upaya untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalimantan Barat, penelitian ini menganalisis metode MaxEnt sebagai model distribusi wilayah yang berpotensi rawan kebakaran. Variabel lingkungan digunakan sebagai input dalam metode MaxEnt. Ini dapat digunakan dalam pemodelan berbasis pengindraan jarak jauh (remote sensing) untuk memetakan sebaran wilayah berpotensi rawan kebakaran dan menentukan parameter yang paling penting. Nilai area di bawah kurva (AUC) digunakan untuk memverifikasi validitas model. Dengan tingkat akurasi model (AUC) 0,929 dan akurasi 77,8% peta kerawanan menunjukkan dalam mencerminkan lokasi titik kebakaran di area berisiko tinggi. variabel lingkungan menunjukkan bahwa parameter suhu permukaan dan indeks KBDI berperan dalam distribusi probabilitas model kebakaran hutan dan lahan. Manfaat dari penelitian ini adalah bahwa peta kerawanan karhutla dan data yang dikumpulkan dapat digunakan sebagai referensi dalam merencanakan pengendalian kebakaran hutan dan lahan di kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat.
Copyrights © 2024