PT Petrokimia Gresik membutuhkan soft water dalam proses produksi. Amonia, pupuk Urea, dan air umpan boiler dengan mengubah hard water dari Sungai Bengawan Solo dan Sungai Brantas (pH 7-8,5 dan total hardness maksimal 220) menjadi soft water (pH 9 – 10 dan total hardness maksimal 80 ppm). Treatment yang dilakukan yaitu dengan penambahan koagulan untuk mengendapkan partikel dengan cara mengikat kotoran atau partikel di dalam air. Koagulan yang digunakan pada penelitian ini adalah kapur, polyelectrolyte, dan Poly Aluminium Chloride (PAC). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jenis koagulan, konsentrasi koagulan, dan waktu pengadukan lambat yang efektif pada pengolahan hard water. Penelitian ini dilakukan dengan pengadukan cepat 100 rpm selama 1 menit, pengadukan lambat 30 rpm selama 20; 40; 60 (menit). Variabel yang digunakan yaitu konsentrasi koagulan kapur 80; 86,8; 90 (ppm), polyelectrolyte 0,73; 0,83; 0,93 (ppm), PAC 25; 31; 37 (ppm), serta waktu pengadukan lambat 20, 40, dan 60 menit. Analisis yang digunakan meliputi SS, turbidity, pH, total hardness, COD, dan BOD. Kualitas soft water yang dihasilkan sudah memenuhi standar yang diharapkan yaitu pada konsentrasi polyelectrolyte 0,83 ppm dan kapur 86,8 ppm. Berdasarkan penelitian diperoleh konsentrasi optimum koagulan polyelectrolyte 0,73 ppm dan kapur 80 ppm dengan waktu pengadukan lambat 60 menit.
Copyrights © 2024