Pandemi COVID-19 telah mengganggu sistem pendidikan tinggi secara signifikan, memaksa lembaga pendidikan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap tantangan baru. Tidak hanya menggeser pendekatan pedagogis dan model pembelajaran, tetapi juga perubahan dalam infrastruktur dan teknologi pendidikan tinggi. Untuk beradaptasi dan menghadapi perubahan ini, perguruan tinggi dan lembaga pendidikan mulai membuat strategi dengan menggabungkan prinsip-prinsip Digital Enterprise Architecture (DEA) ke dalam sistem dan praktik perguruan tinggi. Manfaat potensial penggunaan DEA dalam sistem perguruan tinggi termasuk peningkatan keterlibatan mahasiswa, peningkatan hasil belajar, dan peningkatan ketahanan dalam menghadapi krisis di masa depan. Artikel ini menguraikan kerangka kerja untuk mengimplementasikan DEA (Digital Enterprise Architecture) dalam sistem perguruan tinggi, kerangka kerja tersebut terdiri dari arsitektur bisnis, arsitektur aplikasi, arsitektur database, dan arsitektur teknologi. Selain itu, Arsitektur Perusahaan akan menggambarkan sistem arsitektur bisnis dengan menggunakan skema ArchiMate agar proses bisnis, termasuk aktor bisnis - peran, kapabilitas, tata kelola, dan Diagram Dekomposisi Fungsional, dapat terlihat dengan jelas dan mudah dipahami.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023