TANOH LADO merupakan karya seni tari kontemporer yang bersumber dari keresahan terhadap kemunduran pertanian tanaman lada di Lampung Pulau Sumatera, menggambarkan pembawaan tentang kehidupan petani lada. Ide karya ini dilatarbelakangi dengan fenomena sosial yaitu hubungan pertanian. Proses atau tahapan penciptaan yang dilalui meliputi: (1) Ngawirasa (inspirasi), (2) Ngawacak (eksplorasi), (3) Ngarencana (konsepsi) (4) Ngawangun (eksekusi), (5) Ngebah (produksi). Karya ini diwujudkan dalam bentuk tari kontemporer yang terdiri dari lima orang penari putri dengan menggambarkan karakter masing-masing yaitu petani dan hama. Struktur karya ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu awal, isi, dan akhir. Iringan tari yang digunakan pada karya ini menggunakan instrument media aplikasi MIDI (Musical Insturment Digital Interface)dengan menggabungkan musik kontemporer dan tambahan musik–musik ciri khas Lampung sebagai pembawa suasana tempat. Tari “TANOH LADO” ini menggunakan tata rias minimalis untuk karakter petani menciptakan kesan sederhana dan alami, sesuai dengan kehidupan sehari-hari petani lada di Lampung dan menggunakantata busana yang sederhana yaitu atasan kemben dengan motif Tapis Lampung, penggunaan kain Tapis Lampung pada atasan kemben menunjukkan upaya untuk menonjolkan ciri khas budaya Lampung dalam kostum tari. Hasil dari proses penciptaan tari “TANOH LADO” dipentaskan di Gedung Natya Mandala Institut SeniIndonesia Denpasar.
Copyrights © 2024