Kasus dugaan pemalsuan emas sebesar 109 ton yang melibatkan PT Antam telah menjadi isu krusial yang mempengaruhi reputasi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan media digital oleh PT Antam dalam merespons krisis tersebut, serta mengidentifikasi strategi komunikasi yang diterapkan untuk memulihkan kepercayaan publik. Dengan menggunakan metode penelitian analisis isi kualitatif, penelitian ini mengkaji konten dari media sosial, press release, konferensi pers, dan wawancara eksklusif yang dilakukan oleh PT Antam dengan pemangku kepentingan. Data dikumpulkan dari berbagai sumber media digital, termasuk situs web resmi PT Antam dan portal berita utama, selama periode krisis. Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi tema-tema kunci dalam komunikasi PT Antam dan bagaimana strategi ini sesuai dengan teori Situational Crisis Communication Theory (SCCT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Antam melakukan transparansi, akuntabilitas, dan langkah-langkah perbaikan yang telah diambil. Penelitian ini membahas pentingnya manajemen reputasi yang efektif melalui komunikasi yang jelas dan konsisten untuk mengurangi dampak negatif terhadap reputasi perusahaan, serta menekankan peran media dalam membentuk persepsi publik , dan respons media dalam situasi krisis. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan wawasan bagi perusahaan lain yang menghadapi krisis serupa dan dalam membangun kembali kepercayaan publik.
Copyrights © 2024