Mesin pencacah organik merupakan mesin untuk menghancurkan sampah organik menjadi ukuran yang lebih kecil. Dalam proses pencacahan sampah organik, kemungkinan adanya batu atau kerikil yang tercampur dalam sampah organik dapat mengakibatkan tumpul pada pisau, oleh karena itu penelitian ini difokuskan untuk mendapatkan karakteristik pisau yang kuat dan ulet. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan media pendingin yang paling efektif dalam meningkatkan sifat mekanik baja SKD 11 setelah proses hardening, seperti kekerasan dan ketangguhan untuk penggunaan pada pisau pencacah sampah organik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan variasi variabel bebas media pendingin (Air PDAM daearah malang, Air garam dengan kadar 10%, dan Oli SAE 40), sedangkan variabel terikat yang dipilih adalah nilai kekerasan dan nilai ketangguhan material. Metode pengolahan data menggunakan One-way Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh media pendingin terhadap kekerasan dan ketangguhan. Semakin tinggi nilai kekerasan maka semakin rendah nilai ketangguhan, variasi media pendingin Oli SAE 40 adalah variasi media pendingin yang paling optimal untuk digunakan pada pisau pencacah sampah organik yang memiliki nilai kekerasan dan ketangguhan yang tinggi. Media pendingin Air PDAM daerah malang menghasilkan nilai kekerasan yang paling tinggi dengan hasil rata-rata 52,5 HRC dan nilai ketangguhan sebesar 0,0129 J/mm2 . Pada media pendingin Oli SAE 40 menghasilkan nilai ketangguhan yang paling tinggi dengan hasil rata-rata 0,029 J/mm2 dan nilai kekerasan sebesar 44,9 HRC. Kata kunci: media pendingin, pisau pencacah, proses hardening, uji impak, uji kekerasan.
Copyrights © 2024