ABSTRAK Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin yang progresif dilatarbelakangi oleh resistensi insulin. Untuk mengkaji efek samping pada penggunaan obat digunakan Algoritma Naranjo, yang merupakan skala resmi di Indonesia untuk mengukur potensi efek samping. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi efek samping terapi obat anti diabetes pada pasien prolanis di Klinik x kuningan. Jenis penelitian ini adalah observasional non eksperimental dengan metode pengambilan data secara retrospektif dengan menggunakan rancangan purposive sampling dengan kriteria inklusi pasien DM prolanis dan dilakukan pengisian kuesioner oleh responden sebanyak 92 responden. Selanjutnya dilakukan penghitungan skor Algoritma Naranjo yang dicocokkan dengan skala potensi efek samping. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan obat diabetes melitus pada pasien prolanis di klinik x kuningan , glibenclamid 5 mgsebanyak 29 pasien (31,5%), glimepirid 2 mg sebanyak 15 pasien (16,3%) dan metformin sebanyak 48 pasien (52,2%). Efek samping potensial mual pada penggunaan Metformin 12,5%(Probable) dan Glimepiride 13,33% (Definite). Glibenklamid berpotensi menimbulkan efek samping hipoglikemia 10,34%(Probable). Kesimpulan penelitian adalah penggunaan obat anti diabetes dapat menimbulkan efek samping mual dan hipoglikemia berdasarkan pengukuran Algoritma Naranjo. Kata Kunci :Algoritma Naranjo, Antidiabetik Oral, Diabetes Melitus, Efek Samping.
Copyrights © 2023