Ikan lele sangkuriang dapat diolah menjadi abon, namun daging ikan lele yang lunak dapat menjadi masalah karena lebih lembut dibanding abon daging sapi. Substitusi daging ikan lele dengan jamur jangkos kelapa sawit dilakukan untuk memperbaiki tekstur abon yang dihasilkan dan juga meningkatkan kadar serat abon. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh substitusi daging ikan lele dengan jamur jangkos kelapa sawit terhadap mutu fisik, kimia, dan organoleptik abon ikan lele. Perlakuan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) yaitu proporsi daging ikan lele dan jamur jangkos kelapa sawit dengan lima taraf perlakuan (100:0, 80:20, 70:30, 60:40, 50:50). Substitusi daging ikan lele dengan jamur jangkos kelapa sawit berpengaruh nyata terhadap kadar air, protein, serat, lemak, abu dan mutu organoleptik abon. Warna abon paling cerah diperoleh pada perlakuan 20% jamur jangkos. Abon yang dihasilkan memiliki kadar protein 33,83-46,96%, serat kasar 3,73-9,61%, lemak 20,18-26,81% dan abu 2,58-7,74%. Panelis lebih menyukai abon ikan lele dengan penambahan 50% jamur jangkos.
Copyrights © 2024