Postpartum depression (PPD) merupakan kondisi yang sering dialami oleh ibu setelah melahirkan dan dapat berdampak negatif pada perkembangan anak, termasuk status gizi balita. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan postpartum depression terhadap status gizi balita di Kapanewon Kasihan, Bantul, DIY. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling sebanyak 68 ibu yang memiliki balita 0-24 bulan. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Edinburgh Postpartum Depression scale (EPDS) yang diisi mandiri oleh responden dan pengukuran status gizi balita menggunakan metode antropometri dengan indeks berat badan menurut usia (BB/U). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah ibu dengan usia 20-35 tahun (86,8%) dengan tingkat pendidikan rendah (lulusan SD dan SMP) yang memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga (86,8%) serta memiliki riwayat kelahiran normal (76,5%). Sebanyak ibu 30 ibu (44,1%) yang mengalami postpartum depression dan sebanyak 38 (55,9%) ibu yang tidak mengalami postpartum depression. Jumlah balita yang memiliki status gizi baik sebanyak 57 (83,8%) dan sebanyak 11 (16,2%) balita dengan status gizi malnutrisi. Tidak terdapat hubungan antara kejadian postpartum depression dengan status gizi balita (p>0.05) di Kapanewon Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Temuan ini mengindikasikan bahwa faktor-faktor lain mungkin lebih berpengaruh terhadap status gizi balita sehingga intervensi yang lebih komprehensif diperlukan untuk meningkatkan status gizi balita dengan mempertimbangkan berbagai determinan kesehatan yang lebih luas.
Copyrights © 2024