Stunting merupakan masalah gizi pada balita yang menjadi target pada Sustainable Development Goals (SDGs), Hal ini karena dampak stunting dapat menyebabkan masalah yang serius terhadap pembangunan ekonomi dan sosial di wilayahnya. Sementara itu, angka stunting di Kabupaten Kulon Progo berdasarkan data BKKBN mencapai 15,8% yang mana angka tersebut telah mencapai target penurunan yang ditetapkan oleh pemerintah. Meskipun demikian, angka stunting tersebut menempatkan daerah Kabupaten Kulon Progo pada posisi kedua kasus stunting tertinggi di Provinsi Daerah istimewa Yogyakarta. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian terkait pemetaan faktor pendukung terjadinya penurunan kasus stunting. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, dengan memanfaatkan Microsoft excel untuk melihat korelasi antar variabel dan sistem informasi geografi berupa aplikasi ArcGis untuk menganalisis dan membuat peta dari kasus stunting yang ada di Kabupaten Kulon Progo. Variabel yang diteliti pada penelitian ini berupa kasus stunting tahun 2021-2023, cakupan imunisasi dasar lengkap dan Rumah ber-PHBS. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa kasus stunting di kabupaten Kulon Progo selama tiga tahun terakhir memiliki pola yang acak, selain itu berdasarkan pemetaan cakupan imunisasi dasar lengkap dan pemetaan Rumah ber-PHBS didapatkan hasil bahwa hubungan antara variabel tersebut tidak signifikan terbukti dari hasil overley pada peta. Selain itu, hasil perhitungan tingkat koefisiensi antara stunting dengan cakupan imunisasi dasar lengkap yaitu 0,501055 dan tingkat koefisiensi antara stunting dengan rumah ber-PHBS yaitu 0,440018 yang berarti bahwa tingkat hubungan antar variabel tersebut pada kategori sedang. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu cakupan imunisasi dasar lengkap dan Rumah ber-PHBS tidak signifikan terhadap penurunan kasus stunting di Kabupaten Kulon Progo.
Copyrights © 2024