Proses pewarnaan merupakan salah satu kegiatan yang berbahaya karena zat pewarna kimia menetes di kulit terutama pada tangan. Dari 38 pembatik di Sentra Batik Giriloyo Bantul terdapat 22 pembatik (57,9%) mengalami penyakit kulit (dermatitis) dan 16 pembatik (42,1%) tidak mengalami keluhan penyakit kulit. Pembatik mengalami keluhan di kulit terutama bagian karena aktivitas yang terus-menerus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penyuluhan kesehatan dan penerapan SSOP pada pekerja terhadap tingkat pengetahuan dan tindakan pencegahan penyakit kulit pada pembatik warna sintetis di Sentra Batik Giriloyo Bantul. Penelitian ini bersifat Quasi eksperiment dengan desain penelitian Pre-test Post-test with control Group. Semua data dianalisis menggunakan statistic, dengan uji Shapiro wilk dan Mann-Whitnney. Populasi pada penelitian ini adalah pekerja batik bagian pewarnaan sintetis di Sentra Batik Giriloyo sebanyak 30 orang dengan teknik purposive sampling. Â Penyuluhan Kesehatan yang dilakukan menggunakan metode kelompok kecil atau diskusi. SSOP (Sanitation Standard Operating Procedures) merupakan salah satu prosedur yang penting untuk menjamin kegiatan hygiene dan sanitasi di suatu industri. Hasil penelitian ini yaitu pemberian penyuluhan kesehatan menggunakan metode kelompok kecil mampu meningkatkan pengetahuan pembatik warna sintetis sebesar 21%. sedangkan pembatik warna sintetis yang tidak diberikan penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan sebesar 5%. Penerapan SSOP jika disertai dengan penyuluhan dapat meningkatkan kesadaran pembatik warna sintetis dalam upaya pencegahan penyakit kulit sebesar 12%, sedangkan pembatik warna sintetis yang hanya diberikan penerapan SSOP hanya meningkat 4%. Penyuluhan dan penerapan SSOP dapat meningkatkan pengetahuan dan tindakan pencegahan penyakit kulit pada pekerja bagian pewarnaan sintetis di Sentra Batik Giriloyo Bantul, Yogyakarta.Â
Copyrights © 2024