Penelitian ini menggambarkan kerentanan masyarakat Kampung 200 terhadap ancaman tanah longsor. Fokus penelitian mencakup karakteristik informan, kerentanan fisik, sosial, dan ekonomi. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Informan terdiri dari lima tokoh masyarakat dan satu orang yang terkena dampak tanah longsor. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, Focus Group Discussion (FGD), observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Kampung 200 termasuk dalam kategori rentan terhadap ancaman tanah longsor. Kerentanan fisik disebabkan oleh kemiringan wilayah. Kerentanan sosial dan ekonomi juga signifikan. Peneliti mengusulkan program “Peningkatan Kapasitas Masyarakat melalui Kelompok Siaga Bencana (KSB)” yang dianalisis menggunakan SWOT
Copyrights © 2020