Jeruk sering digunakan dalam berbagai hidangan, bahkan kulit jeruk digunakan untuk memberikan aroma dan rasa pada makanan. Pada Desa Petungsewu, perkebunan jeruk adalah mata pencaharian utama. Selain dijual mentah, jeruk juga diolah menjadi berbagai produk, salah satunya kerupuk kulit jeruk yang diproduksi oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Dewi Sartika. Proses krusial dalam pembuatan kerupuk adalah pengeringan adonan, yang saat ini masih menggunakan metode tradisional bergantung pada cuaca selama 2-3 hari. Pada penelitian ini membuat alat pengering kerupuk kulit jeruk degan metode kontrol fuzzy logic menggunakan sensor suhu dan kelembapan SHT31-D dan stopper sistem dengan loadcell. Metode kontrol tersebut digunakan untuk mengontrol motor servo yang tehubung dengan valve LPG sehingga suhu stabil pada set point. Dengan menggunakan set point suhu 80°C waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan kerupuk kulit jeruk adalah 1 jam 42 menit dengan parameter kontrol rise time (tr) sebesar 9 menit, peak time (tp) sebesar 11 menit, persentase overshoot sebesar 4,3%, settling time (ts) sebesar 22 menit dan error steady state (ess) sebesar 1,25%. Biaya operasional terdiri dari biaya listrik untuk satu kali pengeringan adalah Rp7,5 dan biaya LPG ±Rp1.818.
Copyrights © 2024