Keterbatasan kemampuan dalam mengolah ikan bandeng menjadi masalah tersendiri di masyarakat Kecamatan Genuk, Kota Semarang, padahal memiliki potensi besar sebagai wilayah penghasil ikan bandeng. Rendahnya pemanfaatan sumber daya ini menjadikan tidak meningkatnya pendapatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah keterbatasan keterampilan dan pengetahuan dalam pengolahan ikan bandeng menjadi produk bernilai tinggi bagi warga Kelurahan Gebangsari, Kecamatan Genuk, Kota Semarang. Melalui pelatihan pembuatan otak-otak bandeng bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), mahasiswa KKN Posko 36 UIN Walisongo Semarang menginisiasi pelatihan yang mencakup seluruh proses produksi otak-otak bandeng, mulai dari pemilihan bahan baku, teknik pengolahan, hingga strategi pemasaran. Pengabdian masyarakat ini menggunakan pendekatan participatory action research (PAR) berorientasi pada pemberdayaan masyarakat Pelatihan ini melibatkan pemilik usaha otak-otak dari Kendal sebagai fasilitator. Hasilnya, peserta menunjukkan peningkatan signifikan dalam keterampilan dan kepercayaan diri, serta munculnya ketertarikan untuk mengembangkan usaha otak-otak bandeng sebagai upaya meningkatkan perekonomian keluarga. Namun, pelatihan ini menghadapi kendala seperti keterbatasan fasilitas dan bahan baku yang tidak stabil, sehingga memerlukan strategi adaptif untuk diatasi.
Copyrights © 2024