Perubahan iklim yang tidak menentu terutama tingginya intensitas curah hujan menyebabkan risiko gagal panen petani tembakau tinggi. Apabila risiko ini tidak diantisipasi dengan baik akan berpengaruh terhadap produktivitas dan produksi hasil petani. Permasalahan utama Kelompok Tani Bareng Bersinar 2 didalam meningkatkan produktivitas usahataninya adalah inefisiensi pemeliharaan tanaman terutama teknik pengairan. Sampai saat ini petani masih menggunakan metode tradisional guna pengairan tanaman. Cara kerjanya adalah petani menyodorkan selang pada setiap sela tanaman. Metode ini lebih banyak membutuhkan tenaga dan waktu pengerjaan bahkan korbanan biaya juga tinggi. Dengan demikian tujuan pengabdian ini adalah pelatihan dan pendampingan penggunaan sistem irigasi tetes guna meningkatkan produktivitas budidaya pertanian petani. Metode guna pemecahan masalah petani mitra menggunakan pendekatan Participatory Action Programs (transfer knoladge dan transfer technology). Hasil pelatihan menunjukkan bahwa rata-rata anggota petani mitra memiliki kemampuan dan pengetahuan lebih dari 80 persen setelah mengikuti pelatihan SITETES. Indikator perancangan dan pembangunan sistem irigasi tetes, manfaat dan fungsi, cara kerja dan kemudahan operasional memberikan skor pemahanan petani tidak kurang dari 80 persen. Artinya petani secara teknis sudah bisa menerapkan teknologi sistem irigasi tetes pada saat budidaya usahataninya.
Copyrights © 2024