Permasalahan terkait air baku bagi masyarakat yang bermukim di lahan rawa gambut adalah rendahnya nilai pH air tanah dan keruhnya air permukaan akibat proses sedimentasi di sungai. Alternatif solusi dari permasalahan tersebut adalah membuat alat penjernih air bio-multifilter yang mampu menaikkan pH dan menurunkan kekeruhan dengan memanfaatkan media filter alami ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengaruh jenis media filter alami alat penjernih air bio-multifilter terhadap perubahan pH dan TDS. Metode uji eksperimental terhadap penjernih air bio-multifilter dilakukan menggunakan kombinasi media filter yaitu batu zeolit pada lapisan dalam, karang jahe di lapisan tengah dan media filter alami di lapisan luar. Media filter alami divariasi menggunakan serat goni, serat daun nanas, serabut kelapa, daun purun dan kulit jagung. Air baku yang diujicobakan adalah air tanah dengan pH rendah yang dicampur dengan tanah lempung sehingga menyerupai air sungai yang keruh dengan tingkat keasaman seperti air di lahan rawa gambut. Kerapatan media filter dan campuran tanah lempung awal dikondisikan konstan pada tiap percobaan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variasi jenis media filter memberikan pengaruh yang beragam terhadap parameter pH dan TDS yang dihasilkan. Filter alami serabut kelapa memiliki kemampuan biosorben lebih baik dalam menaikkan pH dan menstabilkan TDS dibandingkan dengan media filter lainnya.
Copyrights © 2024