Penggunaan koagulan anorganik banyak digunakan dalam pengolahan air limbah. Namun, adanya dampak negatif dalam jangka panjang, membuat penggunannya mulai banyak digantikan oleh koagulan organik yang terbuat dari alam atau biokoagulan yang ramah lingkungan. Di Indonesia banyak sekali tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai biokoagulan, salah satunya Biji Kelor (Moringa oleifera). Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh serbuk biji kelor terhadap parameter COD, BOD, dan TSS pada air limbah laundry, dengan menggunakan metode jar test. Variabel penelitian yang digunakan adalah variasi dosis serbuk biji kelor (0,8 gr; 1,0 gr; 1,5 gr; 2 gr; dan 3 gr). Penelitian ini dianalisis dengan melakukan perbandingan dengan baku mutu dan perhitungan presentase penyisihan setiap parameter ujinya. Hasil penelitian menunjukan bahwa perbedaan dosis serbuk biji kelor dapat mempengaruhi kadar COD, BOD, dan TSS yang terkandung pada air limbah. Dosis optimum dalam penurunan COD dan TSS adalah dosis 1,5 gram dengan penurunan COD sebesarĀ 84% dan TSS sebesar 94%. Sementara itu, pada parameter BOD dosis optimumnya adalah dosis 1 gram dengan persen penurunan sebesar 85%.
Copyrights © 2024