Penelitian ini meneliti tingkat pengungkapan diri remaja di panti asuhan, dengan fokus pada perbedaan antara penghuni asrama dan non asrama. Mengingat peran penting pengungkapan diri dalam perkembangan, adaptasi, dan pemecahan masalah remaja, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif pada sampel lengkap 142 remaja di bawah bimbingan Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Sidoarjo. Data dikumpulkan dengan menggunakan skala pengungkapan diri yang terdiri dari 28 item oleh Indarti, yang merefleksikan dimensi pengungkapan diri dari Alman & Taylor, dan menunjukkan reliabilitas sebesar 0,886. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas (87%) remaja menunjukkan tingkat pengungkapan diri yang sedang, sementara 8% dan 5% menunjukkan tingkat pengungkapan diri yang tinggi dan rendah. Khususnya, perbedaan yang signifikan dalam pengungkapan diri diamati antara penghuni asrama (34%) dan non-asrama (66%). Temuan ini menyoroti kebutuhan kritis akan intervensi yang ditargetkan untuk meningkatkan pengungkapan diri di kalangan remaja yatim piatu, yang secara signifikan dapat berdampak pada lintasan perkembangan dan kemampuan penyesuaian diri mereka.
Copyrights © 2024