Penelitian ini menyelidiki hubungan antara rasa syukur dan kecemasan sosial di kalangan remaja. Dengan menggunakan desain penelitian korelasi kuantitatif, 270 siswa dari sebuah sekolah menengah atas dijadikan sampel dengan menggunakan teknik pengambilan sampel secara tidak sengaja. Instrumen yang digunakan adalah skala rasa syukur (r = 0,913) dan skala kecemasan sosial (r = 0,911). Analisis data, dengan menggunakan korelasi product moment, menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan (r = -0.334, p <.001) antara rasa syukur dan kecemasan sosial. Temuan ini menunjukkan bahwa tingkat rasa syukur yang lebih tinggi berhubungan dengan tingkat kecemasan sosial yang lebih rendah pada remaja. Implikasinya menggarisbawahi peran potensial intervensi rasa syukur dalam mengurangi kecemasan sosial di kalangan remaja, sehingga menginformasikan intervensi psikologis dan praktik pendidikan yang bertujuan untuk mempromosikan kesehatan mental remaja.
Copyrights © 2024