Dalam perencanaan pengembangan jaringan Wi-Fi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya kekuatan daya pancar sinyal access point (AP), desain dan infrastruktur ruangan, sebaran penggunaan AP yang berkelompok. Hal tersebut menyebabkan terjadinya hambatan sinyal yang sangat berpengaruh terhadap coverage area pada sebuah jaringan Wi-Fi. Maka dari itu, penempatan AP pada jaringan WLAN yang tepat sangat diperlukan untuk mendapatkan kekuatan sinyal yang optimal yang dapat diterima oleh user. Parameter yang paling mempengaruhi dalam menentukan performa AP adalah nilai kuat sinyal (Signal Strength), karena dari nilai inilah akan digunakan untuk menentukan coverage area dari sebuah AP. Optimasi AP ini bertujuan untuk mengoptimalkan coverage area dan Signal Strength yang dapat diterima oleh user. Optimasi AP ini disimulasikan dengan software Ekahau Site Survey dengan metode Simulated Annealing dan kemudian menerapkan optimasi secara langsung di lokasi penelitian, yaitu di gedung 4 lantai 1 Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Lhokseumawe. Pengukuran kuat sinyal dan perhitungan coverage area pada penelitian ini dilakukan dua kali, yaitu sebelum optimasi dan sesudah optimasi. Berdasarkan hasil pengukuran, rata-rata hasil kuat sinyal untuk AP di Laboratorium Multimedia diperoleh -70 dBm sebelum optimasi dan -56 dBm sesudah optimasi. Rata-rata hasil kuat sinyal untuk AP di Laboratorium Sinyal dan Sistem diperoleh -60 dBm sebelum optimasi dan -48 dBm sesudah optimasi. Berdasarkan perhitungan coverage area untuk AP di Laboratorium Multimedia diperoleh hasil 13,9% sebelum optimasi dan 45,8% sesudah optimasi, dan untuk AP di Laboratorium Sinyal dan Sistem diperoleh hasil 26,7% sebelum optimasi dan 40,6% sesudah optimasi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024