Peran pengembangan wawasan yang terkait dengan masalah pembangunan bangsa merupakan hal yang penting karena peran gender bisa meningkatkan keÂadilan dan persamaan hak. Meski demikian, keÂtidakadilan dalam dunia kerja masih kerap terjadi. Ketidakadilan sistem kerja telah menyebabkan peÂkerja perempuan menjadi miskin, bodoh, dan terÂasing. Selain itu, pekerja perempuan juga masih mendapat perlakuan yang melecehkan, memarjinalÂkan, dan mengsubordinasi. Perempuan perlu diÂberdayaÂÂkan agar mereka bisa menggapai masa depan yang lebih baik. Padahal, masih banyak pekerja perempuan yang belum mengeÂtahui hak-haknya. cenderung pasif, dan pasrah pada keputusan perusahaan yang terkait dengan pengurangan pegawai dan pengurangan jam kerja. Ditambah lagi, mereka masih meÂnyandang predikat sebagai mahluk domestik yang memiliki setumpuk pekerjaan rumah tangga. Mereka bekerja seperti mesin selama 24 jam tanpa sempat meÂmikirkan pengembangan dirinya. Kekhususan kondisi biologis perempuan juga turut berÂperan dalam meningkatkan labor turn over pada pekerja perempuan, sehingga pengusaha lebih memilih pekerja laki-laki karena mereka lebih mengÂuntungkan bagi perÂusahaan, kecuali jika pekerja perempuan tersebut mau diberi upah rendah. Sementara, sebagai pekerja dalam struktur pabrik, mereka bekerja pada unit paling bawah (unit proÂduksi) yang tidak memiliki kuasa untuk meÂmunculkan eksistensi dirinya. Hal-hal seperti ini bisa menyebabkan pekerja perempuan sangat tergantung kepada atasannya maupun sistem yang diterapkan di pabrik.
Copyrights © 2012