Dromologi merupakan teori dari Paul Virilio (1991) yang mengilustrasikan dunia sosial sebagai lintasan perlombaan pada balapan mobil dan perlombaan lari yang gerakannya begitu cepat dan terus menerus dengan menggunakan kemampuan mobilisasi yang mengandalkan kemampuan, kemajuan dan kecanggihan teknologi dalam berbagai dimensi, terutama berkaitan dengan berkembangnya teknologi informasi, telekomunikasi dan transportasi yang berbasis 3 (tiga hal), yaitu aliran (flow), lintasan (passage), dan durasi (duree) sebagai kekuatan dari konsep dromologi yang berbasis pada digital network society. Dampak signifikan dari munculnya konsep dromologi sebagai teori memahami munculnya kehidupan digital ditandai dengan fenomena flash sale dan transaksi berbasis online dalam bidang ekonomi, baik untuk berbelanja dengan munculnya e-commerce, munculnya transaksi pembayaran dan dompet perbankan dengan munculnya OVO, Go-Pay, Shopee Pay, M-Banking serta transportasi berbasis modernisasi yang memudahkan orang melakukan mobilisasi dengan cepat. Persaingan antar penyedia jasa berbasis digital dalam berbagai segmen telah menciptakan ruang perebutan kuasa dengan munculnya fenomena endocolonialisasi atas terjadinya perang yang tercipta akibat munculnya fenomena dromologi, sehingga kuasa digital menjadi basis, prioritas dan ukuran kekuatan dalam berbagai bidang kehidupan, baik sosial, ekonomi, budaya, politik dan pembangunan.
Copyrights © 2022